*AWAS HADITS PALSU*
*Penjelasan tentang Hadis Palsu seputar Huru-Hara yang Akan Terjadi di Pertengahan Bulan Ramadan*
Sempat beredar broadcast video yang menyebutkan hadis tentang akan terjadinya huru-hara pada pertengahan bulan Ramadan yang bertepatan dengan malam Jumat, maka para ulama ahlussunnah telah menjelaskan kedudukan hadis tersebut, di antaranya adalah:
Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah menjelasakan bahwa:
Hadis tersebut tidak memiliki dasar dari keshahihannya. Bahkan hadis ini batil dan dusta. Betapa banyak tahun-tahun yang telah berlalu dari kaum muslimin yang di dalamnya ada momen dimana malam Jumat bertepatan dengan malam pertengahan bulan Ramadan. Namun, Alhamdulillah tidak pernah terjadi huru-hara sebagaimana yang telah disebutkan para pendusta tersebut baik yang berupa suara dahsyat atau yang lainnya.
Maka dari itu, perlu dicamkan oleh siapa saja yang telah mengetahui penjelasan ini, bahwasanya tidak boleh baginya menyebarkan hadis batil tersebut. Bahkan wajib baginya merobek, membinasakan, dan memperingatkan (orang lain) akan kebatilannya.
Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid hafidzahullah juga mengomentari hadis tentang huru-hara dan malapetaka yang konon akan terjadi pada tanggal 15 Ramadan apabila bertepatan dengan hari Jumat, beliau berkata:
هذا الحديث منكر لا يصح، لم يرد بسند مقبول، ولم يثبت من كلام النبي صلى الله عليه وسلم، كما أن الواقع يكذبه ويرده، فقد وافق في أعوام كثيرة سابقة مجيء يوم الجمعة في الخامس عشر من رمضان، ولذلك حكم عليه العلماء بالوضع والكذب
Hadis ini merupakan hadis yang munkar, tidak shahih. Sanadnya pun tidak bisa diterima. Tidak pula ada kepastian berasal dari ucapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dan fakta realitanya juga ternyata tidak membenarkan hal tersebut dan bahkan justru membantahnya. Sungguh hal ini sudah sering kali terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu hari Jumat bertepatan dengan tanggal 15 Ramadan (namun hal tersebut tidak terjadi-red). Maka dari itu para ulama menghukumi hadits tersebut palsu dan dusta.
Al-‘Uqailiy rahimahullah berkata:
ليس لهذا الحديث أصل من حديث ثقة، ولا من وجه يثبت
“Hadis ini tidak memiliki dasar yang bisa dipercaya, tidak pula didapati hadis lain yang mendukung (keshahihannya).” (Adh-Dhu’afa al-Kabir 3/52)
Ibnul Jauzi rahimahullah mengomentari hadits ini seraya berkata:
هذا حديث موضوع على رسول الله صلى الله عليه وسلم
“Hadis ini palsu yang disandarkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Al-Maudhu’aat 3/191)
Syaikh Al-Albani rahimahullah berkata tentang bahwa hadis tersebut adalah:
موضوع
“Hadis palsu”. (Disebutkan dalam Silsilah al-Ahadits adh-Dha’ifah no. 6178-6179)