*Dua Golongan yg Terhalang dari Telaga Nabi Muhammad saw (al-Haud)*
Al-Haudl adalah sebuah Telaga penuh air berukuran besar yg diperuntukan bagi Rasulullah shalallahu’alaihi wassalam dan umatnya dipadang makhsyar.
Telaga ini dialiri dua sumber air dari sungai al-Kautsar sebagaimana dijelaskan dlm hadits lain.
Kaum Muslimin minum darinya saat kehausan di Padang Mahsyar. Manusia berada di Padang Mahsyar selama ribuan tahun.
“Telagaku (panjang dan lebarnya) satu bulan perjalanan. Airnya lebih putih daripada susu, aromanya lebih harum daripada minyak kesturi, bejananya sebanyak bintang di langit. Barangsiapa yang minum darinya, ia tidak akan haus lagi selamanya.” [HR. Bukhari, no. 6093 dan Muslim, no. 4294).
“Wahai Rasulullah, apakah pada hari itu Anda mengenali kami?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Ya. Kalian punya tanda yang tidak dimiliki oleh seorangpun dari umat lain. Kalian datang kepadaku dengan dahi dan kaki bercahaya putih karena wudhu.” (HR. Muslim, no. 364)
Maka nabi pun mengenali umatnya yg datang ke telaganya dengan ciri gurron muhajjalin (bekas wudlu) dan mengenali semuanya kalau bisa minum, karena Nabi saw sangat sayang pada umatnya.
Namun ada sejumlah orang Islam, umat nabi yang diusir dan tidak dapat mendekat ke telaga tersebut. Apalagi minum.
“Aku adalah pendahulu kalian menuju telaga. Siapa saja yang melewatinya, pasti akan meminumnya. Dan barangsiapa meminumnya, niscaya tidak akan haus selamanya. Nanti akan lewat beberapa orang yang melewati diriku, aku mengenali mereka dan mereka mengenaliku, namun mereka terhalangi menemui diriku.” (Bukhari, no. 6528 dan Muslim, no. 4243)”
*SIAPAKAH UMAT Nabi saw yang TERHALANG DARI TELAGA?*
Nabi bersabda:
فَأَقُولُ : إِنَّهُمْ مِنِّي. فَيُقَالُ : إِنَّكَ لَا تَدْرِي مَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ. فَأَقُولُ : سُحْقًا سُحْقًا لِمَنْ غَيَّرَ بَعْدِي “. (رواه البخاري)
“Aku berkata: “Mereka termasuk umatku!” Namun muncul jawaban: “Engkau tidak mengetahui perkara yang mereka ada-adakan (dalam agama ini) sepeninggalmu.” Akupun berkata: “Menjauhlah, menjauhlah, bagi orang yang mengubah (ajaran agama) setelahku.” (HR. Bukhari, no. 6097)
Dalam hadits lain, beliau bersabda:
إِنَّهُ سَتَكُونُ بَعْدِي أُمَرَاءُ مَنْ صَدَّقَهُمْ بِكَذِبِهِمْ وَأَعَانَهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ فَلَيْسَ مِنِّي وَلَسْتُ مِنْهُ وَلَيْسَ بِوَارِدٍ عَلَيَّ الْحَوْضَ وَمَنْ لَمْ يُصَدِّقْهُمْ بِكَذِبِهِمْ وَلَمْ يُعِنْهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ فَهُوَ مِنِّي وَأَنَا مِنْهُ وَهُوَ وَارِدٌ عَلَيَّ الْحَوْضَ
“Sesungguhnya akan ada setelahku para penguasa, barang siapa yang mempercayai kedustaan mereka dan membantu kezhaliman mereka, maka ia bukan termasuk golonganku dan aku bukan darinya, ia tidak akan menemuiku di telaga, dan barangsiapa yang tidak mempercayai kedustaan mereka dan tidak membantu kezhaliman mereka maka ia adalah termasuk golonganku dan aku bagian darinya, ia akan datang menemuiku di telaga.” (HR. Nasa’i 4036)
Jadi 2 GOLONGAN MANUSIA YANG TERHALANG DARI MENDATANGI AL-HAUDL:
*1) Orang yg membantu penguasa zhalim*
*2) Orang yg membuat-buat / mengubah-ubah agama Islam sepeninggal Nabi. Dan mereka adalah orang-orang Islam, dikenali dari bekas wudhunya. Karena mengubah agama ini sama saja tidak berpegang teguh kepada 2 warisan utama Nabi saw: Kitabullah dan Sunnah nabi.*
Sedangkan al-Qur’an dan as-Sunnah keduanya baru akan berpisah di telaga tsb.
“Aku tinggalkan 2 perkara yang kalian *TIDAK AKAN TERSESAT SELAMANYA* jika kalian berpegang teguh kepada keduanya: Kitabullah wa Sunnati. Keduanya tidak akan berpisah hingga bertemu di telagaku.” (HR Hakim, shahih)
Demikianlah agar kita berhati-hati jangan sampai termasuk kedua golongan manusia di atas. Jangan sampai kita tidak bisa minum di telaga. Kecelakaanlah bagi kita.
*.0886.01.032045.53.7* (Bank BRI)
_An.Yayasan Dialog Islam._
Untuk keperluan transaksi zakat infaq shodaqoh
*.0886.01.032549.53.1* (Bank BRI)
_An.Wakaf Yayasan Dialog Islam_
Untuk pembangunan masjid dan sarana pendidikan Yayasan Dialog Islam Garuda.