🔴Pertanyaan
Apakah tempat berdoa ketika sujud itu mesti pada sujud terakhir ?
🔵Jawab :
Berdoa merupakan salah satu bentuk ibadah kepada Allah. Salah satu adabnya adalah berdoa pada waktu atau tempat yang mempunyai kemungkinan dikabulkan lebih besar dari pada waktu atau tempat lainnya berdasarkan nash yang sahih dan sarih. Salah satu saat atau tempat tersebut adalah ketika sujud, sehingga kita diperintahkan banyak berdoa didalamnya.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ ».
Dari Abu Hurairah Sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda “keadaan paling dekat antara hamba dan tuhannya adalah ketika sujud, maka perbanyaklah doa”. H.R. Muslim, Sahih Muslim, 2/49)
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كَشَفَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- السِّتَارَةَ وَالنَّاسُ صُفُوفٌ خَلْفَ أَبِى بَكْرٍ فَقَالَ « أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّهُ لَمْ يَبْقَ مِنْ مُبَشِّرَاتِ النُّبُوَّةِ إِلاَّ الرُّؤْيَا الصَّالِحَةُ يَرَاهَا الْمُسْلِمُ أَوْ تُرَى لَهُ أَلاَ وَإِنِّى نُهِيتُ أَنْ أَقْرَأَ الْقُرْآنَ رَاكِعًا أَوْ سَاجِدًا فَأَمَّا الرُّكُوعُ فَعَظِّمُوا فِيهِ الرَّبَّ عَزَّ وَجَلَّ وَأَمَّا السُّجُودُ فَاجْتَهِدُوا فِى الدُّعَاءِ فَقَمِنٌ أَنْ يُسْتَجَابَ لَكُمْ ».
صحيح مسلم (2/ 70)
Dari Ibnu Abbas RA Rasulullah Saw menyingkapkan tirainya, sedangkan para sahabat bebaris dibelakang Abu Bakar, kemudian beliau bersabda “Hai manusia, sungguh tidak adak tersisa dari kabar gembira nubuwah kecuali mimpi yang saleh yang dialami seorang muslim atau diperlihatkan padanya. Ketahuilah, aku dilarang untuk membaca al-Quran pada waktu rukuk dan sujud, adapun ketika rukuk maka agungkanlah tuhanmu azza wa jalla padanya. Adapun ketika sujud, maka bersungguh-sungguhlah dalam berdoa, maka peluangnya lebih besar untuk diijabah doamu. (H.R. Muslim, Sahih Muslim, 2/48)
Pertanyaan yang sering muncul adalah terkait dengan pengamalan sebagian masyarakat yang berdoa biasa pada sujud terakhir dengan isyarat sujud yang lama, apakah tempat saat diijabah doa tersebut adalah khusus pada sujud terakhir atau kedudukannya sama dengan sujud yang lain. Dalam setiap rakaat ada dua sujud, setidaknya dalam salat dua rakaat ada empat kali sujud, jika empat rakaat, maka delapan kali sujud. Dalam hadis tersebut tidak ditemukan pengkhususan atau taqyid pada sujud yang mana, sehingga sifatnya menjadi mutlak, boleh pada sujud manapun termasuk sujud terakhir. Adapun berkeyakinan bahwa saat ijabah doa itu hanya ada pada sujud terakhir dan berdoa didalamnya, maka masuk dalam kategori bid’ah.
Perbanyaklah doa, masuk kategori mutlak, sehingga boleh berdoa apapun setelah bacaan sujud. Tentunya terkait konten dan bahasa doa disesuaikan dengan kebutuhan dan menggunakan bahasa yang difahami. Bagaimana jika berdoa dengan menggunakan redaksi al-Quran dalam sujud, bukankah ada larangannya ? benar ada larangan membaca al-Quran dalam rukuk dan sujud berdasarkan keterangan Ali bin Abi Thalib
قَالَ نَهَانِى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَنْ أَقْرَأَ رَاكِعًا أَوْ سَاجِدًا.
Rasulullah Saw melarangku membaca al-Quran ketika rukuk dan sujud (Muslim, Sahih Muslim, 2/48)
Dan sahabat Ibnu Abbas
أَلاَ وَإِنِّى نُهِيتُ أَنْ أَقْرَأَ الْقُرْآنَ رَاكِعًا أَوْ سَاجِدًا
Ketahuilah bahwa aku dilarang membaca al-Quran ketika rukuk dan sujud (Muslim, Sahih Muslim, 2/48)
Maksud larangan tersebut adalah melafalkan al-Quran dengan niat qiraah atau tilawah ketika rukuk dan sujud, adapun melafalkan doa dengan menggunakan redaksi al-Quran, bukan niat membaca al-Quran, maka dibolehkan. Dengan demikian tergantung dari niat orang yang melafalkannya. Sesuai keterangan dari sahabat Umar bin Khatab
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى
Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda : “sesungguhnya segala amal itu tergantung niatnya, dan segala urusan itu tergantung niatnya” (H.R. Bukhari, Sahih al-Bukhari, 1/6)