Kamis, 17 Oktober 2019

Perintah pelihara janggut dan cukur kumis

Perintah pelihara janggut dan cukur kumis
Ada beberapa riwayat atau hadits tentang perintah dan anjuran memelihara janggut dan mencukur kumis, antara lain sbb :

1. عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ ص يَقُوْلُ : اَلْفِطْرَةُ خَمْسٌ : اَلْخِتَانُ, وَاْلإِسْتِحْدَادُ, وَقَصُّ الشَّارِبِ, وَتَقْلِيْمُ اْلأَظْفَارِ, وَنَتْفُ الإِبْطِ – رواه البخاري ومسلم وابن حبان –

1- Dari Abi Hurairah ra. Aku mendengar Nabi saw. Bersabda : Yang termasuk Fitrah ada lima : khitan, mencukur bulu kemaluan, mencukur kumis, memotong kuku dan mencabut bulu ketiak. HR. Al-Bukhari, Muslim dan Ibnu Hibban. (Shahih Bukhari 4 : 79 No. 5773; Fathul Bari 10 : 411; Syarah Muslim An-Nawawi 2 : 146 ; Al-Ihsan 7 : 409 No. 5456)

2. عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللهِ ص عَشْرٌ مِنْ الْفِطْرَةِ قَصُّ الشَّارِبِ وَإِعْفَاءُ اللِّحْيَةِ وَالسِّوَاكُ وَاسْتِنْشَاقُ الْمَاءِ وَقَصُّ الأَظْفَارِ وَغَسْلُ الْبَرَاجِمِ وَنَتْفُ الإِبِطِ وَحَلْقُ الْعَانَةِ وَانْتِقَاصُ الْمَاءِ – رواه مسلم –
2- Dari Aisyah berkata, bersabda Rasulullah saw. Sepuluh yang termasuk fitrah : Mencukur kumis, membiarkan janggut, menggosok gigi, berkumur, memotong kuku, membersihkan kotoran di badan, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan dan bercebok. HR Muslim ( Syarah Muslim An-Nawawi 3 : 147, Ahmad, Musnad Al-Imam Ahmad, XXXXXI : 66, Ibnu Abu Syaibah, Mushnaf, I : 223, Al-Baihaqi, Syu’abul Iman, VI : 283, Ibnu Khuzaimah, I : 161, At-Thahawi, Musykilul Atsar, II : 168, Abu Ya’la, Musnad Abu Ya’la, VIII : 14, Ishak bin Rahawaih, II : 79, Abu Daud, Sunan Abu Daud, I : 19, At-Tirmidzi, Sunan At-Tirmidzi, V : 91, Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah, I ; 107)

3. عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ ص : أَحْفُوا الشَّوَارِبَ وَأَوْفُوا اللِّحَى – رواه أحمد و مسلم وغيره –
3- Dari Ibnu Umar ra. Dari Nabi saw, bersabda : Cukurlah kumis kamu dan biarkanlah janggut kamu. HR. Ahmad, Muslim dan yang lainnya. ( Mausu’ah Musnad Ahmad 8 : 279 No. 4654 : Al-Fathur Rabani 17 : 313-314 ; Syarah Muslim An-Nawawi 3 : 147 ; An-Nasai 8 : 181-182 ; Al-Baihaqi 1 : 149-150 ; At-Tirmidzi No. 2763 ; Abu Awanah 1 : 189 ; At-Thohawi 4 : 230 ; Ibnu Abi Syaibah : 8 : 564 : ; Ibnu Abdil Bar dalam At- Tamhid 24 : 143 ; Al-Khotib dalam Tarikhnya 4 : 345)

Ada juga yang diriwayatkan dengan redaksi sebaliknya :

وَأَوْفُوا اللِّحَى وَ أَحْفُوا الشَّوَارِبَ – رواه احمد : رقم 5135 ؛ النسائي : رقم 9291 ؛ ابوا يعلى –
Biarkanlah Janggut dan cukurlah kumis. H.r. Ahmad, An-Nasai, dan Abu Ya’la.

4. عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولُ اللهِ ص أَمَرَ بِإِحْفَاءِ الشَّوَارِبِ وَإِعْفَاءِ اللِّحْيَةِ – رواه أحمد و مسلم وابن حبان –

4- Dari Ibnu Umar ra. Dari Nabi saw. Bahwasanya beliau memerintahkan untuk mencukur kumis dan membiarkan (tumbuh) janggut. HR. Ahmad, Muslim dan Ibnu Hibban. ( Mausuah Musnad Ahmad 9 : 139 No. 5138 : Syarah Muslim An-Nawawi 3 : 147 : Al-Ihsan 7 : 407- 408 No. 5451)

5. عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ ص انْهَكُوا الشَّوَارِبَ وَأَعْفُوا اللِّحَى – رواه البخاري –

5- Dari Ibnu Umar ra. Berkata: bersabda Rasulullah saw : Cukur bersih kumis kamu dan biarkanlah janggut kamu. HR. Al-Bukhari ( Shahih Al-Bukhari 4 : 80 No. 5775 ; Farhul Bari 10 : 430, Ibnu Abu Syaibah, Mushnaf, VI : 110, Al-Baihaqi, Syu’abul Iman XIII : 442,

6. عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ ص : خُذُوا مِنْ هذَا وَدَعُوْا هذَا يَعْنِي شَارِبَهُ الأَعْلىَ يَأْخُذُ مِنْهُ يَعْنِي الْعَنْفَقَةَ – رواه أحمد و الطبراني وابن عدي –

6- Dari Ibnu Umar ra. Berkata: bersabda Rasulullah saw : Cukurlah olehmu yang ini dan biarkanlah yang ini, yakni bulu dibawah bibir dibersihkan ( dan jenggot selebihnya dibiarkan ). HR. Ahmad, At- Thabrani dan Ibnu ‘Adi ( Mausu’ah Musnad Ahmad 9 : 234 No. 5326 ; Al-Fathur Rabani : 17 : 314 ; Al-Kabir No. 13476 ; Al-Kamal 2 : 534 ) Hadits ini dla’if karena ada rawi bernama Tsuwaeri atau Ibnu Abi Fakhitah, kata Ad-Daruquthni : matruk

7. عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ ص : خَالِفَوا المُشْرِكِيْنَ أَحْفُوا الشَّوَارِبَ وَأَوْفُوا اللِّحْىَ – رواه مسلم والبيهقي وأبو عوانة –
7- Dari Ibnu Umar ra. Berkata : bersabda Rasulullah saw. : Berbedalah kalian dengan orang-orang musyrik, cukurlah kumis dan biarkanlah janggut. HR. Muslim, Al-Baihaqi dan Abu Awanah ( Syarah Muslim An-Nawawi 3 : 147 ; Al-Baihaqi, Syu’abul Iman VII1 : 414 ; Abu Awanah 1 : 189, Abu Nu’aim, Al-Musnad Al-Mustakhraj Ala Shahihi Imami Muslim, I : 317, Al-Bukhari, V : 2209 )

8. عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ ص : جُزُّوا الشَّوَارِبَ وَأَرْخُوا اللِّحْىَ خَالِفُوا المَجُوْسَ – رواه أحمد و مسلم –

8- Dari Abi Hurairah ra. Berkata : bersabda Rasulullah saw. : Cukur habislah kumismu dan biarkanlah janggutmu, berbedalah kamu dengan majusi. HR. Muslim ( Syarah Muslim An-Nawawi 3 : 147 ; Ahmad, Musnad Al-Imam Ahmad, 17 : 472, Al-Baihaqi, Syu’abul Iman, VIII : 14, ).

9. عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ ص قَالَ خَالِفُوا الْمُشْرِكِينَ وَفِّرُوا اللِّحَى وَأَحْفُوا الشَّوَارِبَ وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ إِذَا حَجَّ أَوْ اعْتَمَرَ قَبَضَ عَلَى لِحْيَتِهِ فَمَا فَضَلَ أَخَذَهُ – رواه البخاري –

9- Dari Ibnu Umar ra. Dari Nabi saw, bersabda : Berbedalah kamu dengan orang-orang musyrik, biarkanlah janggutmu dan cukurlah kumismu. Adapun Ibnu Umar apabila haji atau umrah, ia menggenggam janggutnya, dan yang tidak tergenggam dipotongnya. HR. Al-Bukhari ( Shahih Bukhari 4 : 79 No. 5774 ; Fathul Bari 10 : 428, Al-Baihaqi, Syu’abul Iman, V : 225 )

10. عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ : ذُكِرَ لِرَسُوْلِ اللهِ ص المَجُوْسَ, فَقَالَ : اَنَّهُمْ يُوَفُّوْنَ سِبَالَهُمْ وَيَحْلِقُوْنَ لِحَاهُمْ فَخَالِفُوْهُمْ – رواه ابن حبان –

10- Dari Ibnu Umar ra. Berkata : diterangkan kepada Rasulullah saw. Tentang majusi. Beliau bersabda : Sesungguhnya mereka membiarkan kumis dan mencukur janggut mereka, maka berbedalah kamu dari mereka. HR. Ibnu Hibban ( Al-Ikhsan 7 : 408 No. 5452, Al-Baihaqi, Syu’abul Iman, V : 222 )

11. عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللهِ ص قَالَ أَعْفُوا اللِّحَى وَخُذُوا الشَّوَارِبَ وَغَيِّرُوا شَيْبَكُمْ وَلاَ تَشَبَّهُوا بِالْيَهُودِ وَالنَّصَارَى – رواه أحمد –
11. Dari Abi Hurairah ra. Bahwasanya Rasulullah saw. Bersabda : Biarkanlah janggutmu dan cukurlah kumismu dan rubahlah ubanmu dan janganlah kamu menyerupai Yahudi dan Nashrani. HR. Ahmad ( Al-Fathur Rabani 17 : 314 )

12. عَنْ أَبِي أُمَامَةَ قَالَ : قُلْنَا يَا رَسُولَ اللهِ إِنَّ أَهْلَ الْكِتَابِ يَقُصُّونَ عَثَانِينَهُمْ وَيُوَفِّرُونَ سِبَالَهُمْ قَالَ فَقَالَ النَّبِيُّ ص قُصُّوا سِبَالَكُمْ وَوَفِّرُوا عَثَانِينَكُمْ وَخَالِفُوا أَهْلَ الْكِتَابِ – رواه أحمد –
12- Dari Abi Umamah ra. Berkata : kata kami wahai Rasulullah sesungguhnya ahlul kitab mencukur janggut mereka dan membiarkan kumis mereka, bersabda Nabi saw. : Cukurlah kumis kamu dan biarkanlah janggut kamu dan berbedalah kamu dari Ahli Kitab. HR. Ahmad ( Al-Fathur Rabani 17 : 314-315, At-Thabrani, Al-Mujamul Kabir, VIII : 236, Al-Baihaqi, Syu’abul Iman V : 214)

Dari hadits-hadits tersebut di atas kita bisa mengambil kesimpulan :

1- Hadits No. 1 dan 2 menyatakan bahwa memelihara janggut dan mencukur kumis termasuk fitrah

2- Hadits No. 3, 4, 5, dan 6 berisi perintah untuk mencukur kumis dan memelihara janggut secara mutlak. Dan karena semuanya bersifat amar bias jatuh kepada wajib

3- Hadits No. 7. 8, 9, 10 dan 11, menunjukan bahwa perintah memelihara janggut dan mencukur kumis itu karena,illah, yakni dalam rangka membuat pembeda dengan orang musyrik dan kafir. Maka dalam hal ini berlaku kaidah :

اَلْحُكْمُ يَدُوْرُ مَعَ الْعِلَّةِ وُجُوْدًا وَعَدَمًا

” Ada tidaknya hukum tergantung pada ilatnya ”

Ketika sekarang orang musyrik dan kafir banyak yang berjanggut, maka ilatnya sudah tidak ada, berarti perintah itu menjadi gugur.

4- Hadits No. 9 menunjukan bahwa Ibnu Umar salah seorang sahabat yang meriwayatkan hadits ttg harus memelihjara janggut dan mencukur kumis, ternyata memotong janggutnya juga, meskipun tidak dipotong habis.

5- Hadits No. 10, 11 dan 12 memberikan penjelasan tentang latar belakang atau bisa dikatakan ” Asbabul Wurud ” adanya perintah memelihara janggut dan mencukur kumis sebagai upaya membedakan diri dari orang kafir dan musyrik.

6- Dengan memperhatikan hadits-hadits no. 3 s/d 12 menunjukan bahwa yang termasuk 5 dan 10 fitrah itu dalam hal janggut dan kumis bukan pada aspek memelihara dan mencukurnya, melainkan yang termasuk fitrah itu, adalah usaha membedakan diri dari orang kafir dan musyrik.
Usaha yang dil;akukan, di zaman Nabi saw. Untuk membuat pembeda dengan orang kafir dan musyrik bukan hanya dengan janggut dan kumis tapi juga dengan hal lain, misalnya :

عَنْ يَعْلَى بْنِ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ  خَالِفُوا الْيَهُودَ فَإِنَّهُمْ لاَ يُصَلُّونَ فِي نِعَالِهِمْ وَلاَ خِفَافِهِمْ – رواه ابو داود –

” Dari Ya’la bin Syaddad bin Aus dari bapaknya berkata : bersabda Rasulullah saw. : berbedalah kamu dengan Yahudi, sesungguhnya mereka shalat dengan tidak memakai sandal dan sepatu mereka. ” HR. Abu Daud ( Aunul Ma’bud 6 : 254 ).

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ ص : اِنَّ الْيَهُوْدَ وَالنَّصَارَى لاَ يَصْبُغُوْنَ فَخَالِفُوْهُمْ – رواه ابن حبان –

Dari Abi Hurairah ra. Berkata : bersabda Rasulullah saw. Sesungguhnya Yahudi dan Nashrani mereka tidak mencelup ( rambutnya ), maka berbedalah kamu dengan mereka. HR. Ibnu Hibban

( Al-Ihsan 7 : 406 No. 5446 )

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ : لَمَّا نَزَلَ بِرَسُولِ اللهِ لَمَّا نَزَلَ بِرَسُولِ اللهِ ص طَفِقَ يَطْرَحُ خَمِيصَةً عَلَى وَجْهِهِ فَإِذَا اغْتَمَّ كَشَفَهَا عَنْ وَجْهِهِ فَقَالَ وَهُوَ كَذَلِكَ لَعْنَةُ اللهِ عَلَى الْيَهُودِ وَالنَّصَارَى اتَّخَذُوا قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسَاجِدَ يُحَذِّرُ مَا صَنَعُوا– رواه البخاري –
Dari Aisyah ra berkata : ketika sakit Nabi agak berkurang, beliau mulai menutupkan selimutnya ke wajahnya, jika merasa pengap beliau menyingkapkannya dari wajahnya, lalu berkata dalam keadaan begitu : Semoga laknat Allah ditimpakan kepada Yahudi dan Nashrani mereka menyediakan kuburan para Nabi mereka sebagai masjid , berhati-hatilah kamu atas apa yang mereka kerjakan. HR. Bukhari ( Shahih Al-Bukhari 1 : 178 No. 431 )