Minggu, 20 Oktober 2019

kurang fatihah dalam 1 rakaat

Makmum harus menambah 1 raka'at karena tidak baca atau tidak mendengarkan Alfatihah.

Dari ‘Ubadah b in Ash Shoomit radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ

“Tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca Al Fatihah”.
(HR. Bukhari no. 756 dan Muslim no. 394)

Dari Abu Hurairah, haditsnya marfu’sampai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

مَنْ صَلَّى صَلاَةً لَمْ يَقْرَأْ فِيهَا بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ فَهْىَ خِدَاجٌ

“Barangsiapa yang melaksanakan shalat dan tidak membaca Al Fatihah di dalamnya, maka shalatnya itu kurang.” Perkataan ini diulang sampai tiga kali.
(HR. Muslim no. 395)

Ini maksudnya pa
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda.

مَنْ كَانَ لَهُ إِمَامٌ فَقِرَاءَةُ الإِمَامِ لَهُ قِرَاءَةٌ

Barangsiapa memiliki imam, maka bacaan imamnya adalah bacaannya
 [HR. Ibnu Majah dan lainnya]

Sebagaimana beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda.

الإِمَامُ ضَامِنٌ وَالْمُؤَذِّنُ مُؤْتَمِنٌ

Imam itu menanggung sedangkan muadzin itu adalah orang yang mendapatkan amanah (untuk menentukan waktu shalat) 
[Abu daud dan lainnya]

Ini berlaku ketika sholat berjam'ah yang jahar.