Selasa, 05 November 2019

urutan wali nikah

Urutan wali Nikah: 
1. Bapak dan silsilah keluarga diatasnya, mencakup ayah, kakek dari bapak dan seterusnya ke atas.
2. Anak dan seterusnya ke bawah.
3. Saudara laki-laki.
4. Paman dari pihak bapak.
5. Wala’ (orang yang membebaskan dirinya dari perbudakan atau mantan tuan).

Pada point ke-3, Saudara kandung (kakak / adik lelaki) bs jd wali

Saupami teu aya 5 point ieu, nmbe ngangge wali hakim.

Dalilna: 

فَالسُّلْطَانُ وَلِيُّ مَنْ لاَ وَلِيَّ لَهُ

“Sultan (pemimpin/hakim) adalah wali bagi yang tidak memiliki wali” (HR. Abu Daud, At Tirmidzi dan Sunan Ibnu Majah).

Dina Fikih di uningakeun istilah *_mafqud_*, yaitu dimana bapaknya hilang (tidak d ketahui / tdk jelas keberadaannya), maka d tetapkan sudah tdk ada dgn membuat pernyataan dan wali d turunkan pada saudara.

Ku ana d urut: 

1. Anak hasil zina, jika bapak biologisnya bertanggung jawab dan mengakui, maka sah bapaknya jadi walinya 

2. Anak hasil zina dari beberapa lelaki yg tidak diketahui dari bibit siapa? jika ada salah satu yg mengakui dan bertanggung jawab, maka sah ia menjadi wali

3. Anak hasil zina, dan bapaknya tdk d ketahui dimana, tdk bertanggung jawab, maka: 
A. Boleh d walikan oleh saudara 
B. Boleh oleh wali hakim

4. Anak yg bapaknya hilang (mafqud), maka membuat pernyataan d tetapkan meninggal dan wali d serahkan pd saudara 

4. Anak yg bapaknya jauh, maka boleh memberi wasiat pd saudaranya untuk d jadikan wali 

5. Jika bapaknya meninggal, maka wali d serahkan pd saudaranya

6. Jika tdk ada wali samasekali, maka walinya wali hakim