*Lahirnya pemimpin zhalim atau munafiq itu mencerminkan banyaknya rakyat yg zhalim dan munafiq*
[30/8 21:24] Bu Hani : Ustadz, Saya sering kali baca bahwa pemimpin itu cerminan rakyat, kalimat itu bersumber dari hadits atau cuma qoul ustadz??
[30/8 21:42] Abu Quthbie_: Betul, Seorang pemimpin mencerminkan kondisi rakyat yang dipimpinnya. Jk kondisi rakyatnya baik maka akan muncul pemimpin2 yang baik.
Jika semakin banyak rakyat yang rusak dan zalim maka Allah pun taqdirkan bagi mereka pemimpin yang zalim. Allah berfirman,
وَكَذَلِكَ نُوَلِّي بَعْضَ الظَّالِمِينَ بَعْضاً بِمَا كَانُواْ يَكْسِبُونَ
“Dan demikianlah Kami jadikan sebahagian orang-orang yang zalim itu menjadi teman bagi sebahagian yang lain disebabkan apa yang mereka usahakan.” (QS Al An’am: 129)
Tp yg d maksud adalah bukan keseluruhan, melainkan bnyknya org yg haus jabatan, haus harta walau dgn sogokan / harta haram, dan rakyat sudah menjual agamanya demi harta, mk Allah akan lahirkan pemimpin yg rakus dan jahat.
Misal calon pemimpin:
A = munafiq
B = adil terpercaya
Yg menang A, maka kondisi rakyat di indo brrti bnyk yg munafiq.
Bukan semuanya, tp sebagian besar
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
يَكُونُ بَعْدِي أَئِمَّةٌ لَا يَهْتَدُونَ بِهُدَايَ، وَلَا يَسْتَنُّونَ بِسُنَّتِي، وَسَيَقُوْمُ فِيْهِمْ رِجَالٌ قُلُوبُهُمْ قُلُوبُ الشَّيَاطِينِ فِي جُثْمِانِ إِنْسِ قَالَ : قُلْتُ: كَيْفَ أَصْنَعُ – يَارَسُوْلَ اللهِ- إِنْ أَدْرَكَنِي ذَلِكَ؟ قَالَ: «تَسْمَعُ وَتُطِيعُ لِلْأَمِيرِ ، وَإِنْ ضَرَبَ ظَهْرَكَ، وَأَخَذَ مَالَكَ، فَاسْمَعْ وَأَطِع
Nanti setelahku, akan ada pemimpin-pemimpin yang tidak mengambil petunjuk dari petunjukku dan tidak pula melaksanakan sunnahku. Nanti akan ada di tengah-tengah mereka orang-orang yang berhati setan berbadan manusia.” Aku berkata, “Wahai Rasûlullâh, apa yang harus aku lakukan jika aku mendapatkan zaman seperti itu?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dengarlah dan ta’atlah kepada pemimpinmu, walaupun mereka menyiksa punggungmu dan mengambil hartamu.Tetaplah mendengar dan ta’at kepada mereka.” (At-Tirmidzi)
Maksudnya taat menerima kepemimpinannya namun tetap menolak jika menyimpang dgn kebenaran agama
Dari Abu Said Al-Khudri Radhiallahu ‘Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
أَفْضَلُ الْجِهَادِ كَلِمَةُ عَدْلٍ عِنْدَ سُلْطَانٍ جَائِرٍ أَوْ أَمِيرٍ جَائِرٍ
“Jihad yang paling utama adalah mengutarakan perkataan yang adil di depan penguasa atau pemimpin yang zhalim.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)