Sabtu, 31 Maret 2018

Kajian Bulughul Maram Bab Air Hadits ke-13 (kucing)

*Kajian Bulughul Maram*
Bab Air Hadits ke-13

Tentang Kucing:

وَعَنْ أَبِيْ قَتَادَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أنَّ رَسُوْلَ اللَّهِ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّم قَالَ -في الهِرَّةِ-: إِنَّهَا لَيْسَتْ بِنَجَسٍ، إنّمَا هِيَ مِنْ الطَّوَّافِيْنَ عَلَيْكُمْ.
أَخْرَجَهُ الأَرْبَعَةُ وَصَحَّحَهُ التِّرْمِذِيُّ وَابْنُ خُزَيْمَةَ.

13. Dari Abu Qatadah Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda tentang kucing, “Sesungguhnya kucing itu tidak najis, hanyasanya kucing itu binatang yang biasa hidup di sekelilingmu.” (Diriwayatkan oleh Abu Dawud; Tirmidzi, Nasa-i, dan Ibnu Majah, dan telah dishahihkan oleh Tirmidzi dan Ibnu Khuzaimah).

*TAKHRIJUL HADITS*

Shahih. Diriwayatkan oleh Abu Dawud (no. 75); Tirmidzi (no. 92); Nasa’i (1/55,178); Ibnu Majah (no. 367); Ahmad (5/303,309); Ibnu Khuzaimah (no. 104), dan lain-lain banyak sekali, sebagaimana telah saya luaskan takhrijnya di kitab yang lain (Takhrij Sunan Abu Dawud no. 75).

Hadits ini telah dishahihkan oleh para imam ahli hadits, diantaranya: Imam Malik, Syafi’i, Bukhari, Tirmidzi, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, Daruquthni, Hakim, Baihaqi, Al Baghawi, Adz Dzahabi, Ibnu Hajar dan lain-lain. Selain itu, hadits ini telah mempunyai beberapa jalan (thuruq) dan beberapa pembantunya (syawahid), diantaranya dari jalan Aisyah yang dikeluarkan oleh Abu Dawud (no: 76) dengan sanad yang lemah.

*FIQIH HADITS*

1. Kucing, air liur dan zatnya tidak najis.
2. Disukai bagi kita dari sisi kebersihan, untuk mencuci bejana yang berisi air yang dijilat oleh kucing sebanyak satu kali.
3. Ketetapan atau ketentuan, bahwa suatu benda itu dikatakan najis, harus ada keterangan yang shahih dan shorih dr penjelasan Nabi Saw.
Kucing adalah binatang yang selalu berkeliling atau berada di tengan-tengah kita.
4. Air yang telah dijilat oleh kucing tetap suci dan mensucikan, dan dapat dipakai untuk menghilangkan hadats kecil maupun besar dan (juga untuk) berwudhu.