Rabu, 28 Februari 2018

Apakah takbir satu kali atau dua kali dalam iqomat?

*Apakah takbir satu kali atau dua kali dalam iqomat?*

Para ulama berbeda pendapat memahami kata *mengganjilkan iqomat* khususnya untuk takbir karena dalam adzan ia dibaca empat kali. Apakah dalam iqomat itu takbir dibaca sekali atau dua kali.

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا خَالِدٌ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ
أُمِرَ بِلَالٌ أَنْ يَشْفَعَ الْأَذَانَ وَأَنْ يُوتِرَ الْإِقَامَةَ
قَالَ إِسْمَاعِيلُ فَذَكَرْتُ لِأَيُّوبَ فَقَالَ إِلَّا الْإِقَامَةَ

Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin 'Abdullah telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Khalid dari Abu Qilabah dari Anas bin Malik berkata, "Bilal diperintahkan untuk mengumandangkan kalimat adzan dengan genap (dua kali dua kali) dan mengganjilkan iqamat." Isma'il berkata, "Aku sampaikan masalah ini kepada Ayyub, lalu ia berkata, 'Kecuali kalimat iqamat 'Qad qaamatish shalah (shalat telah dikumandangkan) '." (HR. Bukhari, no. 572)

Ada yang memahami mengganjilkan iqomat itu dengan membaca takbir 2 kali, dan ada yang memahaminya dengan membacanya satu kali.

Namun yang jelas, menurut hemat saya, arti ganjil itu lebih tepat ditunjukkan kepada makna satu. Bahkan imam Bukhari memberi penegasan dalam judulnya _*Bab Iqomat itu satu (wahidah) kecuali qodqomatish-sholah*_

Wallahu A'lam.