Senin, 30 April 2018

Amalan nishfu syaban

Wa'alaikumussalam warohmatullooh..

Amalan yg d contohkan pd bulan sya'ban itu sama dgn amalan d bulan² lain slian Ramadhan.
Tdk ada amalan khusus.

Adapun hadits² tentang shaum dan shalat nishfu sya'ban seluruh riwayatnya dhaif munkar.

Insyaa Allah nanti ana susun berupa tulisan, kalo udh beres nanti d share.

Diantaranya,

*Hadits keutamaan Nishfu Syaban Tidak ada yg Shahih atau Hasan*
--------------------

1. Hadits Mu’adz bin Jabal

عن معاذ بن جبل عن النبي أنه قال : (يطلع الله إلى خلقه ليلة النصف شعبان فيغفـر لجميع خلقـه إلا مشــرك أو مشاحن) .
Dari Mu’adz bin Jabal dari Nabi saw, bahwasanya beliau bersabda: _“Allah melihat makhluknya pada malam nishfu Sya’ban. Maka Dia mengampuni seluruh makhluknya kecuali orang musyrik dan musyahin”_

Ini hadits Munkar
Dikeluarkan oleh Ibnu Abi A’shim dalam as-Sunnah 1/356, Ibnu Hibban dalam shahihnya 12/481, Thobroni dalam mujam kabirnya 2/108, juga dalam mujam ausath 7/397, juga dalam musnad syamiyyin 1/129, al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman 7/415, dalam fadloilul Auqot hal 119, Abu Nu’aem dalam al-Hilyah 5/191, asy-Syajari dalam al-Amalinya 2/100, Daroquthni dalam an-Nuzul hal 158, Ibnu Asakir dalam Tarikh Dimasyq 54/97.

*Semua diatas periwayatannya melalui jalur Abi Kholid Utbah bin Hammad dari al-Auza’I dari Makhul dari Malik bin Yukhomir dari Mu’adz bin Jabal.*

*Dalam sanad ini terdapat Makhul asy-Syami, beliau seorang mudallis dan ‘an’anah dalam periwayatannya* (lihat ta’rifu ahlit-Taqdis karya Ibnu Hajar hal 113, al-Ithaf karya al-Anshori hal 49 dan Qoshidah mudallisin karya al-Maqdisi hal 65)

Adz-Dzahabi dalam siyar ‘Alam Nubala 5/156 mengatakan:

روى أيضاً عن طائفة من قدمـاء التابعين ، وما أحسبه لقيهم ، كأبي مسلم الخولاني ، ومسروق ، ومالك بن يخامر
_”Dia (Makhul) meriwayatkan juga dari senior Tabi’in. Aku tidak mengira dia pernah bertemu mereka seperti dengan Abu Muslim al-Khoulani, Masruq dan Malik bin yukhomir”_

Hadits diatas dikeluarkan juga oleh Ibnu Abi A’shim dalam as-sunnah 1/356, Ibnu hibban dalam shahihnya 12/481, Thobroni dalam mujam kabirnya 2/108, dalam mujam ausath juga 7/397, juga dalam musnad syamiyyin 1/129, al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman 7/415, dalam fadloilul Auqot hal 119, Abu Nu’aem dalam al-Hilyah 5/191, asy-Syajari dalam al-Amalinya 2/100, Daroquthni dalam an-Nuzul hal 158, Ibnu Asakir dalam Tarikh Dimasyq 54/97.

*Semuanya melalui jalur Abu Kholid Utbah bin Hammad dari Ibnu Tsauban dari Makhul dari Malik bin Yukhomir dari Mu’adz bin Jabal.*

Sanad ini punya 2 cacat:

a). Terputus antara Ibnu Tsauban dan Makhul (lihat al-Marosil karya Ibnu Abi Hatim hal 129)

b). Makhul seorang Mudallis

Ibnu Abi Hatim dalam al-Ilalnya 2/173 berkata:

سألت أبي عن حديث رواه أبو خليد القاري عن الأوزاعي عن مكحول وعن أبن ثوبان عن أبيه عن مكحول عن مــالك بن يخـــــــامر عن معاذ بن جبل قال قال رسول الله ( يطلع الله تبارك وتعالـــى ليلـــةالنصف من شعبا ن الى خلقه ) قال أبي هذا حديث منكر بهذا الإسناد)
_Aku bertanya ayahku mengenai hadits yang diriwayatkan Abu Kholid al-Qori dari Auza’I dari makhul dari Ibnu Tsauban dari Ayahnya dari Makhul dari Malik bin Yukhomir dari Mu’adz bin Jabal dia berkata, Rasulullah saw bersabda: “Allah melihat makhluknya pada malam nishfu Sya’ban. Maka Dia mengampuni seluruh makhluknya kecuali orang musyrik dan musyahin”. Ayahku menjawab: INI adalah hadits Munkar dengan sanad ini”_.

Imam Daroqutni dalam al-Ilalnya 6/51 berkata:

يروى عن مكحول وأختلف عليه فرواه أبو خليد عتبة بن حماد القاري عن الأوزاعي عن مكحول عن مالك بن يخامر عن معاذ بن جبل، الى أن قال عن أبي خليد عن ابن ثوبان عن أبيه عن خالـد بن معدان عن كثير بن مرة عن معاذ بن جبل كلاهما غير محفوظ
_”(Hadits diatas) Diriwayatkan dari Makhul melalui dua jalur, (1) Abu Kholid Utbah bin Hammad dari Auza’I dari Makhul dari Malik bin Yukhomir dari Mu’adz bin Jabal. (2) Abu Kholid dari Ibnu Tsauban dari Ayahnya dari Kholid bin Ma’dan dari Katsir bin Murroh dari Mu’adz bin Jabal. KEDUA_DUANYA tidak makfudz (MUNKAR)”_.

Sanad Mu’adz bin Jabal diatas memiliki syawahid jalur lain dari beberapa Shahabat: Ali bin Abi Tholib, Sy A’isyah, Abdullah bin Amr, Abu Musa al-Asy’ari, Abu Bakar, Abi Hurairah, Auf bin Malik, Abu Tsa’labah al-Khosyni, Abu Umamah radliyallahu ‘anhum

Dengan adanya jalur sanad sanad para Shahabat yang disebutkan, Syeikh al-Albani dalam kitab-kitab takhrijnya menilai hadits diatas shahih. Demikian pula Syeikh Masyhur Hasan Alu Salman menulis risalah khusus berjudul Husnul Bayan fiima waroda fii lailatin-Nishfi min Sya’ban. Beliau mengikuti Syeikh al-Albani menilai Shahih.

Mereka berdua rahimahumallah dll berpandangan hadits-hadits melalui jalur shahabat-shahabat yang disebutkan diatas menguatkan satu sama lain sekaligus menaikan derajat hadits keutamaan Nishfu Sya’ban menjadi Shahih.

Padahal bila dianalisis lebih teliti berdasarkan keterangan para ahlul Naqd secara komprehenshif, dapat diketahui dan disimpulkan bahwa semua jalur riwayat tersebut tidak layak menjadi syawahid dan tidak bisa saling menguatkan dikarenakan nakaroh, idltirob atau syadid dlo’fi.

Bersambung......