Sabtu, 21 April 2018

Hidup jujur dan hindari dusta

HIDUP JUJUR DAN HINDARI DUSTA.

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ وَوَكِيعٌ قَالَا حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ ح و حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ شَقِيقٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah bin Numair; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dan Waki' keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Al A'masy; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah; Telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Syaqiq dari 'Abdullah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Hendaklah kalian berlaku jujur, karena kejujuran itu akan membimbing kepada kebaikan,dan kebaikan itu mengarahkan menuju surga. Seseorang yang senantiasa berlaku jujur dan membiasakan jujur, maka ia akan dicatat sebagai orang yang jujur di sisi Allah.
Dan hindarilah dusta, karena kedustaan itu akan menggiring kepada kejahatan dan kejahatan itu akan menjerumuskan ke neraka. Seseorang yang senantiasa berdusta dan membiasakan dusta, maka ia akan dicatat sebagai pendusta di sisi Allah."
Muslim no. 4721

JUJUR DAN DUSTA.

عَنِ ابـْنِ مَسْعُوْدٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: عَلَـيْكُمْ بِـالصِّدْقِ فَاِنَّ الصِّدْقَ يَـهْدِى اِلىَ اْلبِرِّ وَ اْلبِرُّ يَـهْدِى اِلىَ اْلجَنَّةِ.
وَ مَا يَزَالُ الـرَّجُلُ يَصْدُقُ وَ يَـتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْـتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِّيـْقًا. وَ اِيـَّاكُمْ وَ اْلكَذِبَ فَاِنَّ اْلكَذِبَ يَـهْدِى اِلىَ اْلفُجُوْرِ
وَ اْلفُجُوْرُ يَـهْدِى اِلىَ النَّارِ. وَ مَا يَزَالُ اْلعَبْدُ يَكْذِبُ وَ يَـتَحَرَّى اْلكَذِبَ حَتَّى يُكْـتَبَ عِنْدَ اللهِ كَـذَّابـًا. البخارى و مسلم و ابو داود و الترمذى و صححه و اللفظ له

Dari Ibnu Mas’ud RA ia berkata : Rasulullah saw
bersabda :
"Hendaklah berlaku jujur, karena sesungguhnya jujur akan membawa kepada kebaikan dan kebaikan akan membawa ke surga.
Dan bila seseorang terus berlaku jujur dan memilih kejujuran sehingga dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur.
Dan jauhkanlah dirimu dari dusta, karena sesungguhnya dusta akan membawa pada kedurhakaan, dan durhaka akan membawa ke neraka.
Dan bila seorang terus berlaku dusta,dan memilih menjadi  pendusta,sehingga dicatat di sisi Allah sebagai pendusta”.
HR. Bukhari, Muslim,
Abu Dawud dan Tirmidzi.

عَنْ عَبْدِ اللهِ بـْنِ عَمْرِو بـْنِ اْلعَاصِ رض اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: اَرْبَعٌ مَنْ كُـنَّ فِـيْهِ كَانَ مُنَـافِقًا خَالـِصًا، وَ مَنْ كَانَ فِـيْهِ خَصْلَةٌ مِنْـهُنَّ كَانَتْ فِـيْهِ خَصْلَةُ النِّفَاقِ حَتَّى يَدَعَهَا. اِذَا ائْـتُـمِنَ خَانَ، وَ اِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَ اِذَا عَاهَدَ غَدَرَ، وَ اِذَا خَاصَمَ فَجَرَ. البخارى و مسلم و ابو داود و الترمذى و النسائى

Dari Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash ra berkata : Sesungguhnya Nabi saw bersabda :
“Barang siapa yang  padanya terdapat empat perkara,maka dia telah munafiq.
Dan barangsiapa yang padanya tetdapat satu bagian dari yang empat perkara tersebut,berarti padanya satu bagian dari kemunafiqan sehingga sedia meninggalkannya.

1. Apabila diberi amanat ia khianat,
2. Apabila berbicara dusta,
3. Apabila berjanji menginkari.
4. Apabila bertengkar curang”.
HR.Bukhari dan Muslim.

عَنِ اْلحَسَنِ بـْنِ عَلِيٍّ رض قَالَ: حَفِظْـتُ مِنْ رَسُوْلِ اللهِ ص: دَعْ مَا يُـرِيـْبُكَ اِلىَ مَا لاَ يُـرِيـْبُكَ. فَاِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنـِيْنَةٌ، وَ اْلكَـذِبَ رَيـْبَةٌ. الترمذى و قال حديث حسن صحيح

Dari Hasan bin Ali ra ia berkata : Saya hafal dari Rasulullah saw bersabda :
“Tinggalkan segala apa yang meragukanmu, karena jujur itu adalah ketenangan dan dusta itu adalah keraguan”.
HR.AtTirmidzi  Hadits Hasan Shahih

عَنْ اَبــِى هُرَيــْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ: لاَ يُـؤْمـِنُ اْلعَبْدُ اْلاِيـْمَانَ كُـلَّهُ حَتَّى يـَتْرُكَ اْلكَـذِبَ فِى اْلمَزَاحَةِ وَ اْلمِرَاءَ وَ اِنْ كَانَ صَادِقًا. احمد و الطبرانى

Dari Abu Hurairah ra berkata,bahwa Rasulullah  bersabda :
“Tidaklah beriman seorang hamba dengan iman sepenuhnya sehingga  meninggalkan dusta dalam bergurau dan berbantahan, meskipun dalam kebenaran”.
HR. Ahmad dan Thabrani.

عَنْ اَبــِى اُمَامَةَ رض اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: اَنــَا زَعِيْمٌ بِـبَـيْتٍ فِى وَسَطِ اْلجَنَّةِ لِمَنْ تَـرَكَ اْلكَذِبَ وَ اِنْ كَانَ مَازِحًا. البيهقى بـإسناد حسن

Dari Abu Umamah RA sesungguhnya Nabi SAW bersabda :
“Aku menjamin dengan rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan dusta meskipun dalam bergurau”.
HR. Baihaqi dengan sanad Hasan

عَنْ اَبــِى هُرَيــْرَةَ رض عَنْ رَسُوْلِ اللهِ ص اَنـــَّهُ قَالَ: مَنْ قَالَ لِصَبِيٍّ تَـعَالَ هَاكَ، ثُمَّ لَمْ يُـعْطِهِ، فَهِيَ كَـذْبَةٌ. احمد و ابن ابى الدنيا

Dari Abu Hurairah ra, dari Rasulullah saw sesungguhnya beliau bersabda :
“Barangsiapa berkata kepada anaknya : “Kesini,akan aku beri kamu sesuatu,kemudian ternyata tidak memberinya,maka yang demikian itu adalah perbuatan dusta”.
HR. Ahmad dan Ibnu Abid Dunya.

عَنْ عَبْدِ اللهِ بـْنِ عَامِرٍ رض قَالَ: دَعَتْنِى اُمِّى يَـوْمًا. وَ رَسُوْلُ اللهِ ص قَاعِدٌ فِى بَيْتِنَا. فَقَالَتْ: هَا تَعاَلَ اُعْطِكَ، فَقَالَ لهَاَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَا اَرَدْتِ اَنْ تُعْطِيْهِ، قَالَتْ: اَرَدْتُ اَنْ اُعْطِيَهُ تَمْرًا، فَقَالَ لَـهَا رَسُوْلُ اللهِ ص اَمَا اِنــَّكِ لَـوْ لَمْ تُعْطِـيْهِ شَيْئًا كُـتِبَتْ عَلَـيْكِ كَـذْبــَةٌ. ابو داود و البيهقى

Dari Abdullah bin ‘Amir ra berkata, “Pada suatu hari ibu saya memanggil saya, pada waktu itu Rasulullah saw sedang duduk di rumah kami.
Ibuku berkata :
“Kesini kamu aku akan beri sesuatu”.
Maka Rasulullah saw bersabda :
“Apakah betul engkau akan memberinya ?”
Ibuku berkata :
“Aku akan memberinya kurma”.
Lalu Rasulullah saw bersabda kepada ibuku :
“Ketahuilah,sungguh jika kamu tidak memberi kurma kepadanya niscaya kamu dicatat pendusta”.
HR. Abu Dawud dan Baihaqi.